IBNU BATUTHAH

27 November 2008 at 7:21 pm | Posted in Uncategorized | 25 Comments
Tags: IBNU BATUTAH

 

Christoper Columbus (1451-1524) seorang berkebangsaan italia dikenal sebagai penemu Benua Amerika. Vasco Da Gama (1469-1524) terkenal sebagai orang Eropa yang pertama kali berhasil melakukan pelayaran dari Eropa ke India melalui Tanjung Harapan. Namun sebenarnyalebih dari satu abad sebelumnya seorang ilmuwan muslim yang terkenal sebagai pengembara telah sampai dulu di India dan Asia. Ibnu batuthah, dialah pengembara berkebangsaan Arab, ia lahir di tenger, dengan nama Muhammad bin Abdullah bin Muhammad bin Ibrahim at-Tanji.

Sebagai seorang anak yang lahir berlatar belakang ahli hukum islam, ia dididik untuk mejadi ahli seorang hukum islam. Namun ketika berumur 21 tahun ia memutuskan untuk menjadi seorang pengelana. Keinginannya itu didasari keingintahuannya terhadap bangsa-bangsa baru dan ingin bertemu dengan banyak orang dari latar belakang kebudayaan yang beragam.

Negeri yang pertama kali dikunjunginya adalah Mesir. Setelah menginjakkan kakinyan di Mesir, ia berdecak kagum dengan keanekaragaman kebudayaan orang yang berada di wilayah itu. Sejak itulah, ia bersumpah untuk berkeliling dunia, selama hidupnya.Setahun setelah perjalanannya ke Mesir yaitu tahun1329 ia berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW dan tinggal di Mekkah selama 3 tahun. Lalu melanjutkan perjalanannya ke Yaman, Somalia dan Afrika Utara. Pada tahun 1332 ia kembali ke Mekkah  untuk menunaikan ibadah haji.

Setelah menunaikan ibadah haji, ia kembali melanjutkan pengembaraan lagi hingga sampailah di India dan kepulauan Maladewa. Sejarah mencatat bahwa ibnu batuthah telah sampai lebih dulu ketimbang Vasco Da Gama.  Keberhasilan Vasco Da Gama  mencapai India dan Maladewa adalah berkat peta yang dibuat oleh Ibnu Batuthah. Dalam sejarah dinyatakan pula pada tahun 1492 Christoper Columbus gagal berlabuh di Asia, ia hanya berlabuh di Guanahani, yang dikiranya kepulauan India. Dalam pengembaraan lanjutan pada tahun 1347, Ibnu Batutah mencapai pulau Sumatra. Menurut Beliau di dalam bukunya, pulau Sumatera disebut sebagai “Pulau Jawa yang menghijau”. Dari Sumatera ia meneruskan perjalanannya sampai di pelabuhan kerajaan Samuderai Pasai yang terletak di Sungai Pisangan. Disini ia juga berkomentar bahwa Samuderai Pasai adalah kota yang indah.

Selama pengembaraanya ia telah menjelajahi puluhan wilayah diantaranya adalah Mesir, Suriah, Arab Saudi, Iran, Azerbajjan, Yaman, pantai timur Afrika, Arab Selatan, Oman, Hormus, Anatolia, Kepulauan Krimea, Kakasia Utara, Konstantinopel, Asia Tengah, Afganistan, India, Maladewa, Srilanka, Bengal, Assam, Sumatra, Cina, Tunisia, Sardinia, Aljazair, Spanyol, Sudan, dan Mali.

Ibnu Batutah termasuk pengembara yang cerdik. Karena selama pengembaraannya ia selalu melalui jalan yang berbeda dengan jalan yang pernah dilaluinya. Ia juga mengabadikan perjalananya selama 3 dasawarsa dengan menulis tanggal-tanggal perjalanannya menurut penanggalan islam.

Kisah pengembaraan Ibnu Batutah diabadikan dalam bukunya Ibnu Juza’i yang berjudul “Tuhfatun nuzzar fi gharaibil amtsar wa ajaibil asfar” (persembahan seorang pengamat tentang kota-kota asing dan perjalanan yang mengagumkan. Karena bukunya tentang pulau Sumatra Ibnu Batutah dianggap berjasa bagi sejarah dewasa ini

 

Sumber:Ensiklopedia umum untuk pelajar, penerbit: PT. ikhtiar Baru Van Hoeve